Pekanbaru – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Solidaritas Wartawan Indonesia (SWI) menggelar rapat kedua pada Minggu, 1 Juni 2025, bertempat di Kedai Kopi 88, Jalan Kapling, Pekanbaru. Rapat ini membahas konsolidasi kepengurusan, penguatan visi dan misi organisasi, serta langkah strategis menuju legalitas dan pengakuan kelembagaan secara nasional.
Hadir dalam rapat tersebut Ketua Umum DPP SWI, Suwandi Erikson Nababan, S.H., M.H., Sekretaris Jenderal L. Firman Nazara, Bendahara Umum Jaksa Robintua Harianja, serta sejumlah pengurus dan anggota lainnya.
Dalam sambutannya, Suwandi menegaskan bahwa SWI terbuka untuk seluruh jurnalis yang bekerja di media massa — baik online, cetak, maupun elektronik — selama memiliki latar belakang profesi kewartawanan.
“Solidaritas Wartawan Indonesia adalah wadah yang legal dan terbuka. Kita memiliki akta notaris serta pengesahan AHU dari Kementerian Hukum dan HAM. Kami mengajak seluruh rekan jurnalis yang ingin memperjuangkan profesionalisme dan perlindungan hukum bergabung bersama kami,” ujar Suwandi.
Ia menambahkan bahwa visi SWI adalah membentuk wartawan yang profesional dan taat pada Kode Etik Jurnalistik, serta menjadi garda terdepan dalam mencegah kriminalisasi terhadap wartawan.
Sekretaris Jenderal L. Firman Nazara dalam pernyataannya menekankan pentingnya transparansi dan integritas dalam menjalankan roda organisasi.
“Kunci keberhasilan organisasi adalah kejujuran, terutama dalam hal pengelolaan keuangan. Jika tidak transparan, maka organisasi bisa runtuh,” tegas Firman.
Rapat juga membahas rencana strategis jangka pendek, yakni melakukan pendaftaran organisasi ke Kesbangpol baik di tingkat Kementerian maupun Provinsi Riau, serta menjalin komunikasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH), termasuk audiensi dengan Polda Riau.
Sebagai organisasi yang berkedudukan di tingkat pusat namun berdomisili di Riau, SWI berkomitmen untuk memperluas jaringan dan eksistensinya ke seluruh wilayah Indonesia.
“Mari kita bersama-sama membesarkan SWI agar lebih dikenal secara nasional dan menjadi organisasi profesi wartawan yang terpercaya,” tutup Suwandi.