Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II dan PPDI Gelar Pelatihan Membatik untuk Penyandang Disabilitas

Palukeadilannews.com

Pekanbaru, 25 Juni 2025 – Sebagai bagian dari komitmen dalam mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. 


Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), berkolaborasi dengan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Riau untuk menyelenggarakan Pelatihan Membatik bagi Penyandang Disabilitas.


Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para peserta dengan keterampilan membatik sebagai modal dalam membangun kemandirian ekonomi serta mendorong terciptanya inklusi sosial di tengah masyarakat. Sebanyak 10 penyandang disabilitas dari berbagai latar belakang mengikuti pelatihan ini dengan antusias.


Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh General Manager Bandara Internasional SSK II, Radityo Ari Purwoko, yang dalam sambutannya menyampaikan,


“Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi untuk berkembang. Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat memperoleh keterampilan baru, meningkatkan kepercayaan diri, dan pada akhirnya mampu mandiri secara ekonomi.”


Ketua PPDI Provinsi Riau, Surflayman, S.Sos, yang akrab disapa Imen, juga mengungkapkan apresiasinya kepada pihak bandara.


“Pelatihan ini dirancang dengan metode yang inklusif dan adaptif, memastikan seluruh peserta mendapatkan bimbingan yang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Terima kasih kepada Bandara SSK II atas dukungan dan kepeduliannya terhadap komunitas disabilitas,” ujarnya.


Pelatihan ini berlangsung selama empat hari, bertempat di Rumah Batik Seroja, Jalan Dt. Setia Maharadja, Tangkerang Selatan, Pekanbaru. Para peserta mendapatkan pelatihan langsung dari instruktur profesional di bidang batik.


Selain teknik membatik, peserta juga diberikan pelatihan dasar kewirausahaan, seperti manajemen usaha, pemasaran, dan strategi penjualan. 


Hasilnya, para peserta berinisiasi membentuk kelompok usaha bernama “Rumah Batik Duva Widuri”, yang diharapkan menjadi wadah bagi mereka untuk terus berkarya dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan.


Melalui program ini, Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menegaskan komitmennya dalam menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas.