GSRP-TNTN Akan Gelar Kampanye Akbar Penyelamatan Taman Nasional Tesso Nilo

Palukeadilannews.com

Pekanbaru, 27 Juni 2025 — Krisis lingkungan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Provinsi Riau, kian mengkhawatirkan. Kerusakan hutan yang mencapai lebih dari 75 persen tidak hanya mengancam keberlangsungan hayati, tetapi juga telah menyebabkan kematian setidaknya 23 ekor Gajah Sumatera sejak tahun 2015 hingga Juni 2025. 


Data ini dirilis oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, yang menegaskan bahwa rusaknya ekosistem TNTN menjadi faktor utama kematian satwa langka tersebut.


TNTN, yang memiliki luas 81.793 hektare, kini hanya menyisakan sekitar 6.720 hektare hutan primer. Kondisi ini mendorong munculnya gerakan masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Riau Peduli Taman Nasional Tesso Nilo (GSRP-TNTN) untuk mengambil sikap.


Sebagai bentuk kepedulian dan aksi nyata, GSRP-TNTN akan menggelar Kampanye Akbar Penyelamatan TNTN yang akan berlangsung pada:


📍 Lokasi: Depan Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru

📅 Hari/Tanggal: Senin, 30 Juni 2025

🕘 Pukul: 09.00 WIB – Selesai


“Kami ingin menegaskan bahwa Tesso Nilo bukan ladang bisnis, tetapi simbol ekologi nasional yang harus diselamatkan. TNTN adalah benteng terakhir bagi keberlangsungan ekosistem Sumatera, termasuk habitat Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera,” tegas Cep Permana Galih, Koordinator Lapangan GSRP-TNTN.


Cep menambahkan, kampanye ini adalah bentuk dukungan kepada negara dan Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan TNTN dalam memulihkan fungsi ekologis taman nasional tersebut. 


“Kami hadir bukan sekadar sebagai aktivis, tapi sebagai penjaga nurani bangsa. TNTN adalah kehormatan ekologis yang tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan bisnis atau praktik ilegal apa pun,” lanjutnya.


Kampanye ini akan diisi dengan orasi lingkungan, aksi teatrikal, serta penandatanganan petisi yang akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat.


Melalui kampanye ini, GSRP-TNTN mengajak seluruh lapisan masyarakat, akademisi, pegiat lingkungan, media, dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama:


✅ Menyelamatkan ekosistem Taman Nasional Tesso Nilo.

✅ Menuntut penegakan hukum terhadap perusakan hutan dan pembalakan liar.

✅ Mendukung upaya pemulihan habitat satwa langka, khususnya Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera.

✅ Mendesak pemerintah untuk melindungi TNTN sebagai aset ekologis bangsa.


“Masa depan TNTN adalah masa depan kita bersama. Saatnya bergerak, bukan lagi hanya berbicara,” pungkas Cep.

 

Tags